Thursday, October 8, 2015

SENIKU DUNIAKU

SENIKU DUNIAKU 
_________________

Banyak yg tidak tahu atau tidak banyak yg tahu dan saya sendiri baru menyadari bahwa kesejatian atau esensilitas SENI RUPA dunia telah bergeser dan masuk kejaman yg dinamakan ERA GLOBALISASI (Globalization). Dan yg membuat saya tercengang ITU tidak membutuhkan lagi bersandar pada standar paradigma ORIGINALITY DAN IDEA yg inventive berdaya cipta sebagai pereka gagasan pertama.

Hari ini yg diminta dan diakui dunia seni rupa adalah penciptaan karya Seni berdasarkan CONTEXT dan ZEITGEIST / Spirit of the time, dg terjemahan bebasnya sbb.

CONTEXT --> Makna pada hubungan kedalaman isi karya .
ZEITGEIST --> Semangat jaman pada peristiwanya karya .

Dan unsur lokal sangat diperlukan sebagai identitas kebudayaaan tempatmu berpijak .
Selamat berkreativitas dg kemampuanmu berimaginasi.

8 Oktober2015
hendrotan


Thursday, August 27, 2015

BUKUNYA PPSI " JEJAK LUKISAN PALSU INDONESIA "

BUKUNYA PPSI " JEJAK LUKISAN PALSU INDONESIA "
____________________________________________________

Saudara saudaraku pecinta seni senusantara yg selalu memperhatikan perkembangan persoalan yg berakibat kegegeran lukisan palsu Old master Indonesia, kalau kebetulan yg membaca tulisan ini adalah kolektor, yg mana anda merasa perlu meningkatkan pengetahuan tentang pasar sejarah dan sejarah pasar senirupa Indonesia, maka saya merekomendasikan agar membeli dan bacalah buku berjudul Jejak Lukisan Palsu Indonesia yg diterbitkan oleh PPSI.

Saya berani mengenalkan buku yg mahal ini, selain saya telah membaca habis isi buku tsb. Juga disebabkan buku ini diedit oleh penulis dan jurnalis senior Bambang Budjono. Tersimpulkan INI MEMANG BUKU BAGUS. Merupakan kumpulan karya tulis yg bermutu tinggi oleh penulis penulis berkompetensi dibidang pasar atau sejarah seni rupa Indonesia.

Kalau pun dikatakan ada kekurangan dalam buku ini, misalkan salah kutip menurut saya itu masih dalam batas kewajaran dan tentu akan mudah diperbaiki pada cetakan berikutnya. Tetapi kesalahan pada kecerobohan diikut katut termuatnya puluhan lukisan Old master Hendra Gunawan yg diragukan keAslian ataupun otentisitasnya. Bahkan tidak menyertakan data provenance seturut itu keraguan masyarakat seni rupa kepada beberapa lukisan Old master Hendra Gunawan didalam buku tsb akan semakin menguat.

Banyak kolektor muda juga yg semi senior dan petinggi auction house internasional kerap menyampaikan uneg unegnya -- Lah image lukisan Old master Hendra Gunawan yg sangat meragukan gitu koq dimasukan dlm buku sebagai referensi lukisan Asli ? Terus yg asli itu sebenarnya ditempat OHD Museum atau dibukunya PPSI ? ( ‪#‎sarkastis )

Niscaya terjadi kontra produktif keberadaan gambar lukisan Old master Hendra Gunawan yg sangat diragukan keasliannya pada / di / dalam kehadiran buku tsb di wahana senirupa tanah air. Dan patut disesalkan kecerobohan dimuatnya gambar lukisan Hendra Gunawan yg diragukan kedalam buku Jejak Lukisan Palsu Indonesia terkesan ( implisit ) utk dipaksakan sebagai lukisan Hendra Gunawan yg asli.

Sungguh ironis dan disayangkan, bagaikan nila setitik rusaklah susu sebelangga. Namun apa pun tulisan tulisan dalam buku yg cendrung berdisiplin akademik adalah penting. Dan dapat dijadikan kelengkapan jurnal pengetahuan dlm mengarungi cakrawala dunia pasar senirupa Indonesia dan sejarahnya.

28 agustus 2015
hendrotan



Monday, August 10, 2015

SARAN PAK DOSEN

SARAN PAK DOSEN 
___________________

Beberapa teman Dosenku jurusan seni rupa dan juga di DKV, FISIP, FIB bahkan yg dijurusan sospol memberi saran yg mirip mirip, agar saya menggelar diskusi dg mengundang orang orang yang kompeten ttg lukisan palsu old master tsb. Daripada sekadar posting kritik di FB atau Twitter. Dan datangkan jurnalis dari majalah Tempo yg memimpin investigasi seputar persoalan lukisan palsu dan jangan lupa menyertakan harian Kompas juga sakalian kumpulkan bos OHD Museum, Pentolan PPSI, keluarga Hendra Gunawan, S Soedjojono. Soedibio. Peneliti dan Sejarawan SRI. Kurator. Kolektor. Art dealer. Art broker dan Balai lelang yg berkompeten termasuk sejumlah gallerist dan sebanyak mungkin seniman. Dijamin sip, lebih seimbang, lebih objektif, lebih holistik.

Bersama ini saya menjawab terima kasih, yg disarankan itu memang bagus, tetapi tindakan tsb. semestinya dilakukan oleh yg berkepentingan yaitu bos OHD Museum atau Lin Ce Wei. Sedangkan saya sebatas dikarenakan nalar kritis yg lahir dari rasa keadilan dan kebenaran hati nurani kemudian memberitakan kepada masyarakat Seni Rupa Indonesia agar tidak diperdaya oleh sekelompok art dealer, art broker atau kolektor hitam yg berstrategi pengelabuhan -- deceptive.

" SESUNGGUHNYA KULTUR EKONOMI BARANG SENI YG BERHARGA TINGGI HIDUP SERUMAH DG KEJAHATAN DAN TIDAK PERNAH BERBUDAYA BAIK "

Bagaimana menurut Anda ?

11 Agustus 2015
hendrotan

Sunday, August 9, 2015

OH .. MAS BAMBANG BUJONO

OH .. MAS BAMBANG BUJONO

Tadinya saya sudah berjanji dalam doa semalam, mulai selesai doa ini saya akan menghindar utk meng(k)eritisi tentang Palsu, Aseliut dan Aslinya lukisan Old Master atau Maestro Indonesia. Tetapi begitu membaca koran Kompas tgl 6 Agustus 2015 yang mana Bambang Bujono berkata " Mungkin saja lukisan palsu itu tak ada masalahnya untuk menjadi koleksi seseorang. Tetapi, ini menjadi masalah ketika dijadikan koleksi sebuah museum yg disampaikan untuk edukasi publik. " langsung saja terusik rasa keadilan yg mendekam dilubuk hati ini, karena itu lewat status di FB saya bertanya kepada Bambang Bujono.

Mas Bambang Bujono kalau lukisan old master tidak memiliki data provenance juga diragukan autentisitasnya oleh masyarakat seni rupa atau setidaknya komunitas saya. Dan terkesan atau secara implisit dibuat oleh PPSI sebagai referensi lukisan yg asli didalam buku " JEJAK LUKISAN PALSU INDONESIA ". Dan buku tersebut jelas demi mengedukasi publik.,

Lantas bagaimana anda menyikapi hal ini mas Bambang Bujono ? Mudah mudahan anda berkenan melanjutkan diskusi online ini utk mau bertanggung jawab pada pernyataan anda di forum diskusi yg dihadiri ratusan perupa muda pada tgl 5 Agustus yg baru lalu, agar mencerahkan kita semuanya.

10 Agustus 2015
hendrotan

Wednesday, April 8, 2015

PROVENANCE

PROVENANCE
Arti data provenance pada karya seni Old master Indonesia
_____________________________________________________
Oleh : Hendrotan
Tgl. 09 April 2015, jam 10.50

Ada yg menyangka arti kata provenance dari karya seni Old master sebatas pemilik / kolektor menerangkan asal usul perolehan karya seni tsb dari mana, tanggal berapa, ditempat mana, harga berapa, bukti pembayaran dan lain sebagainya sudah cukup padat utk melengkapi. Kalau pemilik / kolektor dapatnya dari membeli langsung kepada sang Old master maka dg data kelengkapan tsb. Tentu sudah cukup dan benar adanya.

Tetapi jika dia- buyer dapatnya dari tangan kedua atau ketiga dan seterusnya, maka yg dibilang data provenance pada sebuah karya seni Old Master HARUS dapat menerangkan secara runut berurutan sampai pada awalnya lepas dari tangan sang Old master, mirip tugas investigasi museum Old master di Eropa atau tim Jurnalis pelacakan majalah Tempo.

MENGAPA ?

Seperti diketahui bahwa karya seni atau lukisan Old master sejak dulu diburu karena kemedol ( baca salable ), dg kenyataan hari ini harganya yg melangit contoh termurah berkisar 2 milyar sampai dengan 300 milyar seperti lukisan Sudjojono SS yg di museum Fatahilah dan lukisan Hendra Gunawan di Art Center, sehingga rawan pemalsuan yg dibuat oleh seniman pemalsu, yang mana mereka / pemalsu memiliki jaringan langganan atau bisa dikatakan bekerja sama dg art dealer atau art broker atau tengkulak lukisan *1 . Selain itu amburadulnya admintrasi pendataan sang Old master ( bahkan ada yg tidak sudi mencatat ), ini merupakan kesalahan fatal yg dilakukan Old master waktu itu dan menjadikan peluang pemalsuan yang melebar.

Dari sini harus disimpulkan bahwa pemahaman dan persyaratan utk keabsahan data provenance karya seni Old master Indonesia tidak sedangkal atau semudah yg diperkirakan oleh beberapa orang yg terlanjur memiliki karya seni atau lukisan Old master yg abu abu, karena sewaktu membeli tidak pernah terpikirkan pentingnya data PROVENANCE bagi sebuah lukisan Old master yg harganya sekarang betul betul menggila.

________ ... _______
Note:
*1 ditahun 1980 sudah ada seniman yg khusus menekuni pekerjaan memalsu lukisan Old master, karena pasarnya ramai oleh banyaknya petualang pasar yg diam diam memesan tanpa batasan jumlah. Tentu dari jumlah 20an pemalsu yg menekuni serius profesinya selama berpuluhan tahun, niscaya lahirlah dua atau tiga pemalsu yg memiliki bakat dan kemahiran berkelas sehingga hasil lukisan palsunya yg bergoresan teknik artistik dan etetisnya menjadi sulit dibedakan antara yg palsu dan asli.

PETA SEJARAH SENI RUPA DUNIA BARAT






Monday, March 23, 2015

KARYA SENI OLD MASTER DENGAN KEBANGGAAN DAN KESENGSARAANNYA

KARYA SENI OLD MASTER DENGAN KEBANGGAAN DAN KESENGSARAANNYA
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Oleh hendrotan

23 Maret 2015, 15.25

1. ASLI ATAU ASELIUT ( PALSU )

Utk mengukuhkan ke ASLI an sebuah lukisan atau karya seni Old Master yang harganya sudah melangit ada beberapa cara dan yang paling valid adalah PROVENANCE ( ini merupakan keabsahan identitas karya seni tsb., kalau manusia macam surat kelahiran , kk , info tetangga sekampung dan rt , rw, lurah lingkungan, ijasah sekolah sd, smp , sma dan seterusnya termasuk keterangan guru pendidik + teman teman sekolahnya , keterangan dokter dan keluarga yg merawatnya , ktp , sim dll. juga mirip dengan operasi Densus 88 dalam melacak dan mengusut anggota teroris ).

Perlu diketahui masalah di OHD Museum sebenarnya simple dan tidak perlu lahir PPSI jikalau OHD mau membuka identitas atau dg kata lain menerangkan provenance lukisan yg dipamerkan dan yg diragukan tsb . Ternyata OHD tidak berkenan , itu saja . 

Selang waktu justru PPSI membuat buku berjudul JEJAK LUKISAN PALSU INDONESIA tetapi menyisipkan lukisan old master ( koleksi ketua umum, ketua penasehat, pengurus PPSI dan donatur pembuatan buku ) YANG TIDAK MEMILIKI DATA PROVENIENCE PULA , ini yg membuat saya dan kawan kawan kurator jadi meradang , sepihak kalian meragukan lukisan old masternya OHD Museum , NAMUN kalian melakukan hal yg sama dan serupa, ambigu bingit elo dan ente ini.
Mengingat para old master wafatnya masih dlm kurun waktu  30 tahunan , jadi apa sih sulitnya mengurut provenance lukisan tsb. Kalau pun ada beberapa infonya lobang tidak nyambung , masih bisa disupport dari pembuktian yg lain , contoh test forensik , ulasan para ahli setidaknya 5 orang ) pada estetik visual yg menghasilkan " roso / geget / getaran / blink " , estetika pada riwayat eksplorasi dan karakter personal sang seniman. Dan ini membutuhkan keseriusan dan ketekunan pemilik lukisan ( atau diserahkan kelembaga macam museum old master yg kredibel , sayangnya yg kridibel ini di INDONESIA BELUM ADA ). 

Menurut saya ,  suara pembenaran ( penilaian ) asli atau aseliut ( palsu ) sebuah lukisan old master tidak bisa dikatakan (diklaim ) oleh pemiliknya. SeHarusnya oleh lembaga penelitian karya old master  yg kridibel , karena mereka adalah tim kerja yg profesional , indepeden dan dedikatif.  
Seperti kita ketahui kejadian akal mengakali provenance yang kerap dilakukan oleh art dealer – broker tersebut bukan hal yang baru di dunia pasar seni rupa . TETAPI saya percaya dg tekad menelusuri yang membaja ( dg kecermatan tinggi ) satu persatu dirunut dari awal maka akan terkuak bodongnya , kejahatan pasti meninggalkan satu dua belang / jejak yg belum sempat tertutupi . 
Asli atau aseliut ( palsu ) tergantung kevalidan provenancenya.

2. UANG MENDENDANGKAN KEBOHONGAN 

Selalu saja dimana saja di Indonesia ini mereka art broker , art dealer bahkan pedagang akan berkilah :  Buat apa atau tidak penting atau bisa dinomer duakan provenance itu .  
MENGAPA MEREKA BERBUAT BEGITU ? Karena barang mereka tidak memiliki keotentikan runut asal usul atau asal dari YG HARUS DIEMPUNYAI pada SETIAP KARYA SENI OLD MASTER . 
Selain itu mereka berperisai dg klaim " aku sangat mengerti karena mendalami total loh , kan sudah sekian puluh tahun mempelajari " , lebih lucu lagi ada yg gembar gembor " Jam terbangku cukup  " . 

Siapa pun yg berkiprah di pasar seni rupa lokal maupun internasional mengetahui dg baik bahwa utk membeli lukisan old master yg harganya selangit harus mendapatkan data authentic Provenance lukisan atau karya seni tsb. Selain itu lulus pengamatan estetik peminatnya  ( atau konsultannya ) dan pengetahuan pada estetika senimannya . 

Apabila peminat hanya mengandalkan pengalaman estetik visual yg melahirkan blink, geget, getaran atau roso SEMATA , kalau tidak didampingi pengetahuan estetika pada riwayat eksplorasi dan karakter personal sang old master juga dilengkapi VALIDITY PROVENANCE atas karya seni tsb. maka jangan heran kalau banyak dari mereka telah menjadi korban barang palsu . 
Biasanya buyer Di PASAR ( art dealer / broker , pedagang ) yg terkecoh akan mencari mangsa utk estafet penderitaannya , dg alasan aneka macam utk mengecilkan arti provenance itu sendiri.


Ah sudahlah ...