Saturday, May 10, 2014

BUKU ZEBRA ?

BUKU ZEBRA ?
-----------------------
Oleh hendrotan
Tgl. 10 Mei 2014, jam 15.15

YG berkompetensi menentukan ASLI sebuah lukisan OLD MASTER INDONESIA itu siapa sebenarnya ?

Kalau jawabannya boleh sesama pedagang atau pemain pasar atau investor atau kolektor bahkan Art broker dengan reputasinya yang meragukan mejudgement keaslian lukisan old master tersebut, pertanyaan besarnya adalah : Seni Rupa Indonesia mau dibawa kemana ?. Sungguh dikhawatirkan demi kepentingan pasar akan mewujudkan kesalahan ulang alik yang semakin mengkristal saja dan itu akan mencederai Seni Rupa Indonesia.

Dicontohkan :

Pedagang “Kucing Hitam” membuat buku old master Indonesia dengan karya lukisannya, kemudian dibantah oleh sekumpulan pedagang “Zebra” dengan menerbitkan buku serupa ( lukisan berbeda ) dan demikian seterusnya.

Didalam hal ini sepertinya para intelektual atau pemangku kepentingan Seni Rupa Indonesia dari Dosen, Kurator, Kritikus, Seniman dan Pengamat seni jauh jauh hari sudah mengambil sikap diam dan menjaga jarak, karena mereka mengira ( memperkirakan ) ini merupakan perebutan eksistensi antar pedagang untuk kepentingan modal ekonomi* mereka sendiri.

Kalau mau bicara mengenai idealisme atau kewarasan berlogika Kan seharusnya yang berkompeten memutuskan ASLI sebuah karya lukis old master adalah Lembaga Penelitian Karya Old Master Indonesia yang kredibel, bukankah begitu ?

Tidak ada ucapan selamat bagimu pedagang “ Zebra “.

Sekian saja.



* Penjelasan modal ekonomi :
 
   Harga sebuah lukisan Old Master S. Sudjojono ukuran sedang, baru baru ini terjual di Balai  
   Lelang  Sotheby’s  seharga + 80 Milyard. Sedangkan rekor pasar di balai lelang untuk lukisan
   Lee Man Fong ukuran sedang, terjual seharga + 60 Milyard.

No comments: