Thursday, August 27, 2015

BUKUNYA PPSI " JEJAK LUKISAN PALSU INDONESIA "

BUKUNYA PPSI " JEJAK LUKISAN PALSU INDONESIA "
____________________________________________________

Saudara saudaraku pecinta seni senusantara yg selalu memperhatikan perkembangan persoalan yg berakibat kegegeran lukisan palsu Old master Indonesia, kalau kebetulan yg membaca tulisan ini adalah kolektor, yg mana anda merasa perlu meningkatkan pengetahuan tentang pasar sejarah dan sejarah pasar senirupa Indonesia, maka saya merekomendasikan agar membeli dan bacalah buku berjudul Jejak Lukisan Palsu Indonesia yg diterbitkan oleh PPSI.

Saya berani mengenalkan buku yg mahal ini, selain saya telah membaca habis isi buku tsb. Juga disebabkan buku ini diedit oleh penulis dan jurnalis senior Bambang Budjono. Tersimpulkan INI MEMANG BUKU BAGUS. Merupakan kumpulan karya tulis yg bermutu tinggi oleh penulis penulis berkompetensi dibidang pasar atau sejarah seni rupa Indonesia.

Kalau pun dikatakan ada kekurangan dalam buku ini, misalkan salah kutip menurut saya itu masih dalam batas kewajaran dan tentu akan mudah diperbaiki pada cetakan berikutnya. Tetapi kesalahan pada kecerobohan diikut katut termuatnya puluhan lukisan Old master Hendra Gunawan yg diragukan keAslian ataupun otentisitasnya. Bahkan tidak menyertakan data provenance seturut itu keraguan masyarakat seni rupa kepada beberapa lukisan Old master Hendra Gunawan didalam buku tsb akan semakin menguat.

Banyak kolektor muda juga yg semi senior dan petinggi auction house internasional kerap menyampaikan uneg unegnya -- Lah image lukisan Old master Hendra Gunawan yg sangat meragukan gitu koq dimasukan dlm buku sebagai referensi lukisan Asli ? Terus yg asli itu sebenarnya ditempat OHD Museum atau dibukunya PPSI ? ( ‪#‎sarkastis )

Niscaya terjadi kontra produktif keberadaan gambar lukisan Old master Hendra Gunawan yg sangat diragukan keasliannya pada / di / dalam kehadiran buku tsb di wahana senirupa tanah air. Dan patut disesalkan kecerobohan dimuatnya gambar lukisan Hendra Gunawan yg diragukan kedalam buku Jejak Lukisan Palsu Indonesia terkesan ( implisit ) utk dipaksakan sebagai lukisan Hendra Gunawan yg asli.

Sungguh ironis dan disayangkan, bagaikan nila setitik rusaklah susu sebelangga. Namun apa pun tulisan tulisan dalam buku yg cendrung berdisiplin akademik adalah penting. Dan dapat dijadikan kelengkapan jurnal pengetahuan dlm mengarungi cakrawala dunia pasar senirupa Indonesia dan sejarahnya.

28 agustus 2015
hendrotan



Monday, August 10, 2015

SARAN PAK DOSEN

SARAN PAK DOSEN 
___________________

Beberapa teman Dosenku jurusan seni rupa dan juga di DKV, FISIP, FIB bahkan yg dijurusan sospol memberi saran yg mirip mirip, agar saya menggelar diskusi dg mengundang orang orang yang kompeten ttg lukisan palsu old master tsb. Daripada sekadar posting kritik di FB atau Twitter. Dan datangkan jurnalis dari majalah Tempo yg memimpin investigasi seputar persoalan lukisan palsu dan jangan lupa menyertakan harian Kompas juga sakalian kumpulkan bos OHD Museum, Pentolan PPSI, keluarga Hendra Gunawan, S Soedjojono. Soedibio. Peneliti dan Sejarawan SRI. Kurator. Kolektor. Art dealer. Art broker dan Balai lelang yg berkompeten termasuk sejumlah gallerist dan sebanyak mungkin seniman. Dijamin sip, lebih seimbang, lebih objektif, lebih holistik.

Bersama ini saya menjawab terima kasih, yg disarankan itu memang bagus, tetapi tindakan tsb. semestinya dilakukan oleh yg berkepentingan yaitu bos OHD Museum atau Lin Ce Wei. Sedangkan saya sebatas dikarenakan nalar kritis yg lahir dari rasa keadilan dan kebenaran hati nurani kemudian memberitakan kepada masyarakat Seni Rupa Indonesia agar tidak diperdaya oleh sekelompok art dealer, art broker atau kolektor hitam yg berstrategi pengelabuhan -- deceptive.

" SESUNGGUHNYA KULTUR EKONOMI BARANG SENI YG BERHARGA TINGGI HIDUP SERUMAH DG KEJAHATAN DAN TIDAK PERNAH BERBUDAYA BAIK "

Bagaimana menurut Anda ?

11 Agustus 2015
hendrotan

Sunday, August 9, 2015

OH .. MAS BAMBANG BUJONO

OH .. MAS BAMBANG BUJONO

Tadinya saya sudah berjanji dalam doa semalam, mulai selesai doa ini saya akan menghindar utk meng(k)eritisi tentang Palsu, Aseliut dan Aslinya lukisan Old Master atau Maestro Indonesia. Tetapi begitu membaca koran Kompas tgl 6 Agustus 2015 yang mana Bambang Bujono berkata " Mungkin saja lukisan palsu itu tak ada masalahnya untuk menjadi koleksi seseorang. Tetapi, ini menjadi masalah ketika dijadikan koleksi sebuah museum yg disampaikan untuk edukasi publik. " langsung saja terusik rasa keadilan yg mendekam dilubuk hati ini, karena itu lewat status di FB saya bertanya kepada Bambang Bujono.

Mas Bambang Bujono kalau lukisan old master tidak memiliki data provenance juga diragukan autentisitasnya oleh masyarakat seni rupa atau setidaknya komunitas saya. Dan terkesan atau secara implisit dibuat oleh PPSI sebagai referensi lukisan yg asli didalam buku " JEJAK LUKISAN PALSU INDONESIA ". Dan buku tersebut jelas demi mengedukasi publik.,

Lantas bagaimana anda menyikapi hal ini mas Bambang Bujono ? Mudah mudahan anda berkenan melanjutkan diskusi online ini utk mau bertanggung jawab pada pernyataan anda di forum diskusi yg dihadiri ratusan perupa muda pada tgl 5 Agustus yg baru lalu, agar mencerahkan kita semuanya.

10 Agustus 2015
hendrotan